Minggu, 15 Mei 2011

Prof. Mudrajad Sarankan Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Pengelolaan Utang Digabungkan


Terkait pentingnya koordinasi cash and debt management, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. menyarankan penggabungan Ditjen Perbendaharaan dengan Ditjen Pengelolaan Utang.  Hal tersebut diungkapkan Prof. Mudrajad dalam Treasury Seminar II, Kamis (5/5), di Gedung Prijadi Parptosuharjo, Jakarta.


“Kedua Ditjen ini (Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Pengelolaan Utang, red) seharusnya dijadikan satu. Indikasinya sudah jelas kok. Yang satu (Ditjen Perbendaharaan, red) manajemen kas, yang satu (Ditjen Pengelolaan Utang, red) membiayai dengan utang, jadi enggak nyambung.” ujar Mudrajad yang sempat disambut tawa para peserta yang sebagian besar berasal dari kedua unit eselon II tersebut.


Mudrajad kemudian menguatkan pendapatnya dengan memberikan contoh kondisi serupa di Bank Indonesia, “Sudah dijadikan satu kalau di BI (Bank Indonesia, red), karena tidak mudah melakukan pengelolaan moneter rupiah dan valas dengan cadangan devisa. Ini persis sama dengan Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Pengelolaan Utang,” ujarnya lagi.


Treasury seminar kali ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan re-entry program dalam rangka memberdayakan para pegawai lulusan tugas belajar Ditjen Perbendaharaan. Pada awal acara, sebelas orang  lulusan program pascasarjana ilmu ekonomi Universitas Indonesia, mempresentasikan makalah yang telah disusun secara kelompok. Makalah tersebut berjudul ”Pentingnya Koordinasi Cash Management dan Debt Management (Menuju Pengelolaan Kas Negara Yang Efektif)”. Topik ini dipilih dengan dasar pentingnya pengelolaan kas dan utang untuk mewujudkan manajemen kas yang efektif dan ideal di Indonesia, melalui koordinasi dua unit eselon I yang berada di Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.


Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan komprehensif mengenai topik pembahasan, dihadirkan narasumber yang berkompeten.  Guru Besar FEB Universitas Gajah Mada, Prof. Mudrajad Kuncoro memaparkan “Manajemen Risiko Pengelolaan kas dan Utang Terhadap Fiscal Sustainability”. Dalam sudut pandangnya sebagai peneliti Madya Biro Riset Ekonomi Bank Indonesia, Ibrahim menyampaikan “Cash and Debt Management dan Dampaknya terhadap Makro Ekonomi”. Sementara itu, turut menjadi pembicara Direktur Pengelolaan Kas Negara – Ditjen Perbendaharaan, Tata Suntara dan Kepala Subdit Pengelolaan Portfolio SUN Direktorat Surat Utang Negara -Ditjen Pengelolaan Utang, Loto Srinaita Ginting.


Treasury Seminar kali ini dibuka oleh Plt. Sekretaris Ditjen Perbendaharaan mewakili Dirjen Perbendaharaan, Tata Suntara. Dalam sambutannya Tata mengatakan, “Berbagai pendapat mengenai pengelolaan kas yang ideal sesuai dengan best practicestidak dapat dilepaskan dari strategi pemerintah itu sendiri untuk dapat menyediakan kas dalam jumlah dan waktu yang tepat dengan  mempertimbangkan time value of money.

0 komentar: